Lingkungan

Ternate Darurat Sampah, Armada Terbatas

Salah satu petugas sampah di transpedo, kelurahan Bastiong Karance || Foto: Tam/JMG

Ternate, Hpost -Pemerintah Kota Ternate diminta tidak hanya fokus pada masalah pembangunan tetapi juga turut prioritaskan masalah penanganan sampah.

Nurlaela Syarif, Anggota Komisi III DPRD, mengatakan, Kota Ternate sudah masuk dalam kategori darurat masalah sampah.

Baca Juga:



Menurutnya, produksi sampah di Kota Ternate per hari mencapai 100 ton. Ini adalah volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome di Kecamatan Ternate Barat.

Sampah tersebut, kata dia, terdiri dari 60 persen sampah non organik, 15 persen sampah plastik dan 25 perseni sampah kertas, gelas dan besi.

Sementara untuk armada sampah, pemkot memilik 18 unit dump truck, 6 unit L300, dan 4 unit arm roll. Nurlaela menyebut jumlah armada ini tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan produksi sampah di Kota Ternate.

"18 dump truck ini dari masa jabatan Wali Kota almarhum Syamsir Andili, dan ada 9 unit yang tidak layak namun masih dipaksakan untuk digunakan beroperasi. Kita sudah mendorong terkait dengan pelayanan sampah yang memadai," jelas dia, Rabu 1 September 2021.

Ia bilang, pola pengelolaan sampah ini masih tertumpuk hanya di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Belum ada terobosan baru selain depomart di Kelurahan Bastiong.

"Seharusnya ada optimalisasi bak sampah. Selama ini pengadaan bak sampah di beberapa titik, namun hanya semangat pengadaan saja, tapi keberlanjutannya tidak maksimal," ujar Nurlaela.

Dari 6 titik bak sampah yang ada di Ternate, hanya 2 titik yang optimal yakni di Kelurahan Tubo dan Kalumata. Sementara 4 lainnya belum ada progres maksimal.

"Kendalanya juga soal anggaran, maka hal ini harus jadi perhatian pemkot untuk dimaksimalkan," tukasnya.

Nurlaela berharap pemkot mempunyai progres yang baru, misalnya ada sampah yang bisa dikelola untuk daur ulang dan lainnya.

"Agar progres peningkatan sampah ini jangan tiap tahun terus mengalami kenaikan. Sampah ini harus jadi prioritas yang ditangani bersama. Karena tingkat kesadaran masyarakat juga masih minim soal sampah," pungkas Nurlela.

Penulis: Chaca/TS
Editor: RHH

Baca Juga