Pengawasan

Pemkot Minta Hotel di Ternate Batasi Pengguna Remaja, Ruang Publik Perlu Diawasi

Batik Hotel Ternate || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost - Untuk menekan penggunaan lem aibon dan pergaulan bebas, Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara meminta pihak hotel membatasi pengguna kamar dari kalangan remaja. Sejumlah ruang publik diminta harus dipantau dengan CCTV.

"Paling pokok juga jika fasilitas publik dan fasilitas pemerintah ini digunakan anak-anak untuk hal yang menyimpang seperti hotel, gelora (lapangan), dan Benteng Oranje," kata Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman, Selasa 12 Oktober 2021.

Jasri bilang, permintaan itu disebabkan akses dari pihak Satpol-PP, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat terbatas.

"Sehingga saya sudah koordinasi ke Kadis Kebudayaan untuk memasangkan CCTV di sisi Benteng Oranje untuk memantau adanya aktivitas-aktivitas terlarang yang berujung terjadinya asusila dan sampai isap lem," sambungnya.

Baca Juga:

Ia bilang, pihak hotel seharusnya sudah mencurigai kepada anak-anak remaja yang menyewa kamar berhari-hari dengan kuota melebihi dari lima orang.

"Saya saran ini menjadi tanggung jawab semua, dimana pemerintah, orang tua, sekolah dan lingkungan untuk bisa mengontrol aktivitas kita punya generasi muda yang akhir-akhir ini melakukan kegiatan tidak normal," jelasnya.

Ia menambahkan, dirinya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk melakukan rapat dengan pihak hotel yang ada di Ternate, agar bisa membatasi atau menekan penggunaan kamar dari para remaja.

Sehingga tanggung jawab seperti ini, kata Jasri, juga perlu dikembalikan ke orang tua untuk mengontrol, kemudian lingkungan dan sekolah. Namun, sekolah pun terbatas apalagi di masa pendemi COVID-19.

"Saya mau ada efek jera anak-anak ini jika ditangkap, bagaimana tahan sampai dua sampai empat hari di BNN maupun di Satpol-PP," pungkasnya

Penulis: SAR
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga