Air Bersih

Warga Jerebusua, Ternate Ancam Perumda Ake Ga’ale

Warga lingkungan Jerebusua saat melakukan aksi di kantor Perumda Air Minum Daerah Ternate. Foto: Ntye

Ternate, Hpost – Warga lingkungan Jerebusua Kelurahan Tanah Tinggi Barat, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara pada Senin 8 November 2021 mendatangi kantor Perumda Air Minum Daerah Ake Ga'ale.

Kedatangan puluhan warga itu untuk melakukan  aksi unjuk rasa. Mereka juga mengancam tidak akan membayar tagihan selama dua bulan sebelumnya, lantaran belakangan ini air bersih sudah tidak mengalir.

Salah satu warga, Isra Timin mengatakan, pihak Perumda Air Minum Daerah harus memberitahukan ke masyarakat jika terjadi kendala atau kerusakan yang menyebabkan air tidak mengalir.

"Air ini kebutuhan, saya sudah tiga kali beli air profil. Kami mau menanyakan kepastian, karena sudah hampir tiga minggu air belum jalan. Apabila ke depan ada kendala seperti itu sebenarnya ada pemberitahuan, sehingga kami tahu rusak disini dan kendala disni. Sehingga kami ada persiapan, ini kan tiba saat tiba akal. Harapan kami kalau boleh, sepulang dari sini air sudah bisa mengalir," katanya, saat aksi di kantor Perumda Air Minum Daerah Ake Ga’ale.

Senada juga disampaikan Ida. Ia meminta pihak Perumda Air Minum Daerah Ake Ga'ale agar dapat mendsistribusikan air ke lingkungan Jerebusua.

Baca Juga:

“Jadi, ditsribusi air ke warga baik rumah yang berada di depan jalan maupun lorong-lorong,” pintahnya.

Plt Dirut Perumda Air Minum Ake Gaale Kota Ternate, Thamrin Alwi mengatakan masalah air bersih tidak mengalir akhir-akhir ini, karena terjadi gangguan pada sumber air di Ngade.

“Sumber air di Ngade kapasitas memang cukup tinggi, hanya ada gangguan, sehingga kami harus melakukan langkah alternatif. Kami ambil sumber air dari Fitu dan Sasa, kemudian kita akan dorong secara estafet sampai ketinggian 256 kaki, kurang lebih 400 kubik untuk masuk pada masyarakat yang datang tadi," ungkap Thamrin.

Thamrin bilang, saat ini pihaknya harus mengambil langkah untuk meminjam alat, karena mengalami keterbatasan fasilitas.

"Pompa kita tersedia, hanya satu alat yang tidak ada, sehingga kita ambil langkah untuk pinjam di Sofifi. Tinggal caranya bagaimana nanti kita ganti agar langkah ini bisa mempengaruhi distribusi air ke seluruh pelanggan," katanya.

Ia menambahkan, sementara pihaknya melakukan sejumlah upaya, agar masalah air bisa teratasi.

"Mudah-mudahan langkah yang dilakukan ini dapat menjawab keluhan yang dialami masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga