Pembangunan
AMPUH: Pemkot Ternate Tertutup soal Anggaran Pemecah Ombak 2022

Ternate, Hpost - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara terlalu tertutup. Konsistensi penganggaran pemecah ombak dermaga Hiri, tidak jelas. Padahal RKA adalah dokument publik.
Hal itu ditegaskan Wawan Iliyas, anggota Aliansi Masyarakat Peduli Hiri (AMPUH) kepada Halmaherapost.com, Senin 3 Januari 2021, usai audiensi bersama Dinas PUPR Kota Ternate.
"PUPR mengaku alokasi anggaran Rp 3 Miliar untuk 2022. Kami mempertanyakan alokasi pemecah ombal dalam RKA tapi tapi PUPR bilang sudah diupload. Kami minta file, mereka bilang tarada lagi. Kami kejar DPA dong bilang nanti tunggu dari provinsi kase kaluar karena samua OPD bolom dapa DPA," ungkap Wawan.
Wawan menyayangkan audiensi tidak dihadiri oleh Kabid Cipta Karya, PUPR Ternate. Padahal nomenklatur kegiatan pemecah ombak melekat pada bidang tersebut.
Baca:
Maluku Utara Dilanda Gempa 5.0 Magnitudo, Tidak Ada Potensi Tsunami
Puting Beliung Hantam Sejumlah Rumah di Kecamatan Moti, Ternate
Tukang Ojek di Ternate yang Jadi Tersangka Narkoba Diserahkan ke Jaksa
Awang bilang, AMPUH hanya ingin memastikan alokasi anggaran. Karena Pemkot punya Track Record buruk soal inkonsistensi penganggaran.
"Jadi, kami butuh politik will walikota soal Dermaga Hiri. Sementara RKA sengaja disembunyikan. Jangan-jangan anggaran dermaga Hiri 2022 tidak diusulkan," ucapnya.
Sebelumnya pada tahun 2021, dianggarkan sebanyak Rp 1,2 miliar untuk pemasangan tetrapod. Namun, pengerjaannya molor dari jadwal yang ditetapkan.
Sekretaris Dinas PUPR Kota Ternate, Nasrun Samaun, memastikan kontrak proyek pembangunan dermaga Hiri ditargetkan tuntas bulan Februari 2022. Sementara anggaran 2022, katanya, dialokasikan Rp 3 Miliar.
"Sesuai waktu yang ditetapkan jika belum selesai oleh pihak rekanan bakal dikenakan adendum," ucap Nasrun.
Ia bilang, saat ini sementara dalam proses pekerjaan percetakan tetrapod dan hampir 20 buah yang telah selesai dikerjakan. Hanya saja, untuk pemasangannya sendiri tentu membutuhkan waktu.
"Untuk percetakan treadpot ini juga cetakannya beton. Jadi tidak mungkin hari ini cor langsung dibuka. Jadi perlu beberapa hari lagi untuk dibuka sebelum ditempatkan di atas laut," ujarnya.
Senada, pihak rekanan, Gazali, yang dikonfirmasi usai menggelar pertemuan di kantor PUPR Kota Ternate mengaku, proses pekerjaan tetrapod oleh pihaknya itu ditargetkan tuntas pada Februari 2022.
Menurut dia, pemasangan tetrapod dengan anggaran yang dinilai cukup mahal ini secara kualitas lebih tahan dan kuat. Olehnya itu pemasangan tetrapod ditargetkan sudah terpasang sebelum memasuki musim ombak.
"Untuk tetrapod yang sementara dalam proses percetakan ini juga untuk permukaan panjangnya sekira 63 meter. Tapi bagian bawahnya itu lebih panjang lagi dan target kami sebelum musim ombak itu sudah harus terpasang," jelasnya.
Komentar