Lingkungan Hidup
Protes Koalisi #SaveSagea Terhadap Kekeruhan Sungai Sagea di Halmahera Tengah

Weda - Koalisi Selamatkan Kampung Sagea atau #SaveSagea telah menyelenggarakan aksi besar-besaran pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023, dengan fokus pada aliran Sungai Sagea di Halmahera Tengah, Maluku Utara, yang kembali mengalami perubahan warna menjadi keruh.
Warga tampak mengenakan kain merah di kepala mereka dan menggunakan sejumlah kendaraan, termasuk truk dan mobil, yang beriringan dalam aksi tersebut. Spanduk-spanduk berisi tuntutan juga dipasang di sisi truk. Saat berita ini disiarkan, massa aksi sedang menuju lokasi aksi, yaitu site PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan PT. Weda Bay Nickel (WBN).
Koordinator #SaveSagea, Adlun Fiqri, dalam keterangan persnya menyatakan bahwa meskipun Sungai Sagea sering menjadi keruh saat hujan lebat, kekeruhan saat ini tampak berbeda dari sebelumnya dan lebih mirip sungai yang telah tercemar oleh sedimen tambang seperti Kobe dan Waleh.
Baca juga:
Gedung TIC Pulau Morotai Senilai 3 Miliar Terbengkalai, Fasilitas Pendukung Nihil
Resmi! Malut United Rekrut Gelandang Persebaya, Dua Pemain Asing Didepak
Empat Pemain Liga 1 Masuk Radar Malut United FC, Nomor 4 Fantastis
"Keruhnya Sungai Sagea terjadi mulai akhir Juli, berlangsung hingga akhir September 2023. Paling baru, pada tanggal 23-25 Oktober lalu, Sungai Sagea mendadak menjadi keruh kekuningan," ujar Adlun.
Adlun menjelaskan bahwa untuk menganalisis penyebab kekeruhan Sungai Sagea, perlu dilakukan penelusuran hingga ke hulu di Sagea Atas. Mereka telah mengumpulkan foto citra satelit dari bulan Maret hingga Agustus yang menunjukkan adanya pembukaan lahan dan pembuatan jalan di wilayah Sagea Atas, yang termasuk dalam konsesi PT. WBN.
"PT. WBN adalah perusahaan pertambangan nikel yang terintegrasi dengan PT. IWIP dan memiliki luas konsesi sebesar 45.065 Ha, di mana wilayah Sagea Atas (Jiguru, Bokimekot, Pintu, dll) juga termasuk di dalamnya," paparnya.
Komentar