Parlemen
DPRD Ternate Siap Turun ke Dapil, Ini yang Akan Terjadi Selama Reses

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate akan memulai masa reses sidang pertama mulai Jumat, 10 Januari 2025.
Reses selama lima hari ini akan dilakukan di empat daerah pemilihan (dapil) untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan menjadi dasar bagi usulan program pokok pikiran untuk tahun 2026.
Ketua DPRD Kota Ternate, Rusdi A. IM, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa reses ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat yang ada di tiap dapil.
"Kami dari DPRD akan turun ke lapangan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Aspirasi yang terkumpul nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan pokok-pokok pikiran untuk tahun 2026," ujar Rusdi.
Ia menambahkan bahwa DPRD memiliki tiga masa sidang dalam setahun, dan masa sidang pertama ini merupakan awal dari pelaksanaan reses.
"Ini adalah reses pertama dalam masa sidang pertama, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan lebih lanjut pada masa sidang berikutnya," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Ternate, Aldhy Ali, mengungkapkan bahwa seluruh administrasi yang terkait dengan reses sudah siap.
"Setiap pendamping sudah berkoordinasi dengan anggota DPRD yang akan melaksanakan reses. Titik-titik lokasi reses juga sudah ditentukan, sehingga kami siap untuk melaksanakan kegiatan ini dengan lancar," ujar Aldhy.
Ia juga menjelaskan mengenai pembagian kursi di setiap dapil.
"Dapil Ternate Utara memiliki tujuh anggota Dewan, Dapil Ternate Tengah memiliki delapan anggota, Dapil Ternate Selatan memiliki sebelas anggota, dan Dapil Pulau memiliki empat anggota Dewan. Secara keseluruhan, ada 30 anggota DPRD Kota Ternate," jelas Aldhy.
Reses dimulai pada hari Jumat, 10 Januari 2025, dan akan berlangsung hingga 15 Januari 2025. Selama periode ini, anggota DPRD akan berada di luar gedung untuk melaksanakan reses di dapil masing-masing. Setelah reses selesai, DPRD akan menggelar paripurna penutupan masa sidang I serta pembukaan masa sidang II.
Ia juga menjelaskan terkait dengan biaya dukungan reses, bahwa anggaran untuk setiap dapil berbeda-beda.
"Biaya dukungan fasilitas reses memang bervariasi tergantung pada jarak tempuh dan kondisi di tiap dapil. Saya tidak hafal secara rinci, namun yang pasti, anggaran untuk setiap dapil disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku," jelasnya.
Sebagai contoh, Aldhy menyebutkan bahwa biaya operasional untuk Dapil Ternate Tengah lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasional Dapil Ternate Selatan.
"Begitu pula dengan biaya operasional untuk Dapil Pulau, Hiri, dan Batang Dua. Semua biaya operasional ini merupakan hak keuangan anggota DPRD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," pungkasnya.
Komentar