Virus Corona

PT IWIP Datangkan Teknisi China di Tengah Status Darurat Global Corona

Petugas kesehatan di Ternate, saat memeriksa kesehatan para WNA yang berada di Hotel Muara Iin, Ternate, Sabtu 1 Februari 2020 || Foto: Istimewa.

Ternate, Hpost - Seperti yang dilansir, Kompas, Kamis 30 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerapkan status keadaan darurat kesehatan global pada wabah novel coronavirus yang sekarang melanda China dan sudah menyebar ke sejumah negara. Meski begitu, di Indonesia PT Weda Bay Industial Park mendatangkan 15 pekerja asal China, ke Maluku Utara.

Sebelumnya, Senin 27 Januari 2020, Departemen Media dan Komunikasi PT Indonesia Weda Bay Industial Park (IWIP), Agnes Ide Megawati, mengumumkan, manajemen tidak akan mendatangkan staff dari Tiongkok ke site di Weda memutuskan sejak tanggal 22 Januari 2020 sampai waktu yang belum ditentukan. PT IWIP merupakan perusahaan pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik yang berada di Halmahera Tengah.

Namun, pada Sabtu 1 Februari 2020 kemarin, seperti yang diberitakan Cermat Partner Kumparan,15 pekerja China itu sempat membuat warga Ternate yang kebutulan berada di sekitar hotel panik. Para pekerja itu langsung diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kota Ternate untuk memastikan indikasi penyebaran Virus Corona. Hasilnya mereka negatif atau tidak terpapar Virus Corona.

Agnes berdalih, Ke-15 warga negara China tersebut bukan karyawan PT IWIP, melainkan teknisi ahli kapal yang datang dari Nanjing untuk melakukan pengecekan teknis terhadap kapal angkut/vessel milik PT IWIP.

“Nanjing berada 544 km dari kota Wuhan yang menjadi pusat ditemukan Virus Corona. Ia memastikan, sebelum terbang ke Manado, para teknisi itu telah melalui prosedur pengecekan kesehatan sejak berada d bandara Nanjing,” jelas Agnes kepada Halmaherapost.com, Minggu 2 Februari 2020.

Agnes bilang, di bandar Manado para pekerja itu juga sudah melalui pengecekan kesehatan.

“Di Ternate,mereka sudah melalui prosedur screening juga selama beberapa hari sebelum manajemen perusahaan izinkan memasuki site PT IWIP,” kata Agnes.

Menurut Agnes, yang dimaksud dengan tidak mendatangkan pekerja Cina adalah pekerja cina karyawan IWIP ketentuan tersebut tidak berlaku untuk tenaga ahli.

“Teknisi Ahli tersebut juga hanya maksimum 2 Minggu apabila diizinkan masuk ke Weda,” kata Agnes

Agnes meluruskan, bahwa pengumuman sebelumnya diperuntukan untuk staff, bukan konsultan. “Pengumuman HR untuk staffs. Kenapa mendatangkan konsultan karena harus dilakukan pengecekan dan perbaikan peralatan,” tambah Agnes.

Para pekerja yang diklaim sebagai Konsultan itu, didatangkan untuk memastikan keamanan pengoperasian peralatan agar terhindar dari kecelakaan di area proyek.

“Intinya, perusahaan sudah melakukan tindakan pencegahan virus korona sesuai dengan prosedur internasional dan juga arahan dinas kesehatan setempat,” tutup Agnes.

Sementara itu, Anggota DPRD Halmahera Tengah, Munadi Kilkoda, meminta pihak PT IWIP segera menjelaskan soal kedatangan 15 pekerja, yang disebut teknisi ahli itu kepada Pemerintah Daerah.

Sejak berita virus Corona tersebar luas, DPRD telah meminta perusahaan memutus Tenaga Kerja Asing (TKA) China untuk masuk ke Weda, dan melakukan medical check up TKA Cina yang datang 1 bulan terakhir.

“Dan komitmen itu ditunjukan pihak IWIP dengan menghentikan penerbangan transpor udara Manado-Lelilef. Tapi kalau diam-diam ternyata ada 15 TKA China yang datang kemarin sebagaimana diberitakan di beberapa media, itu sangat disayangkan,” sesal Munadi.

Sekalipun sudah melewati screening, Munadi ungkapkan dalam beberapa kasus korban Corona bisa lolos di bandara karena mengkonsumsi obat.

“Kita tentu tidak mau kejadian yang sama terjadi di Halmahera Tengah akibat ada penderita yang lolos,” cetus Munadi.

Oleh karena itu Munadi meminta dinas terkait untuk mengecek keberadaan 15 TKA dan memastikan mereka bebas dari Corona.

“Namun kalau ada gejala yg menyerupai Corona, IWIP harus segera pulangkan mereka. Kepada perusahan juga harus taat pada keputusan untuk sementara tidak mendatangkan TKA China,” tegas Munadi

Penulis: Eno
Editor: Red

Baca Juga