Pelabuhan Feri Sofifi Akan Ditutup 2 Bulan

Ternate, Hpost – Rencana pengalihan sementara pelabuhan Feri Galala, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, masih menunggu alternatif pelabuhan lain untuk dijadikan jalur transportasi bagi warga yang keluar masuk Sofifi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tidore Kepulauan, Daud Muhammad, usai rapat koordinasi bersama instansi terkait di Kantor Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Maluku Utara, Rabu 3 Febuari 2021.
Daud mengatakan, perencanaan alternatif pelayanan penyeberangan feri merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler yang dilaksanakan tahun 2021.
"Di Tidore terdapat 2 pelabuhan penyeberangan, yaitu Dowora dan Galala. Satu lagi Pelabuhan Laut Rum. Jadi tahun ini juga akan dilakukan perbaikan pada jalur transportasi," kata Daud.
Khusus Pelabuhan Feri Galala yang merupakan titik sentral perekonomian di daratan Halmahera, Dishub harus menyiapkan pelabuhan alternatif untuk kelancaran transportasi.
"Kami sudah lakukan pertemuan dengan beberapa instansi terkait, antara lain BPTD, KSOP, Dishub Provinsi Malut, Halbar, Tidore, ASDP dan Jasa transportasi laut lainnya. Tapi sampai selesai rapat belum ada hasil untuk memutuskan di mana pelabuhan alternatifnya," ungkap Daud.
Sebab, kata dia, Dishub Tidore masih membutuhkan data pendukung lainnya, sehingga keputusan untuk pengalihan sementara Pelabuhan Feri Galala belum bisa ditentukan.
"Waktunya belum bisa dipastikan. Tadi kita sudah kaji dan ada 3 titik pelabuhan yang akan menjadi alternatif, tapi kita masih butuh kajian-kajian lagi," paparnya.
Menurut Daud, dari sisi darat Pelabuhan Guraping, Darko dan Balbar bisa dijadikan pelabuhan sementara. Namun masih dibutuhkan kajian dan teori dari sisi laut.
"Pasti dari ketiga pelabuhan ini ada sisi baik dan buruknya. Jika dipaksakan maka kapasitas angkutan golongan 5 ke atas belum bisa, karena kita masih gunakan untuk pejalan kaki, roda dua dan roda empat," jelasnya.
Perbaikan Pelabuhan Penyeberangan Feri Sofifi disiapkan untuk menyambut perhelatan besar, yakni STQ dan Sail Tidore mendatang. Sebab transportasi merupakan urat nadi dari pariwisata.
“Ini juga menjadi alasan Dishub Tidore mempercantik Pelabuhan FerI Galala. Tapi di satu sisi, kita harus upayakan agar aktivitas Sofifi tidak lumpuh," ucap Daud.
Sedangkan untuk target pengerjaan, kata Daud, sekitar 300 hari atau kurang lebih 10 bulan. Namun skala prioritasnya tetap dilihat. “Mana yang harus didahulukan dan itu bisa saja tidak sampai 10 bulan,” katanya.
Pada perbaikan pelabuhan, Dishub Tidore menganggarkan Rp 7 miliar. Di mana, ada beberapa item yang dikerjakan. Sedangkan anggaran dengan nominal tersebut belum termasuk pada perbaikan pelabuhan lainnya, seperti Dowora dan Pelabuhan Laut Rum.
“Untuk anggaran perbaikan Pelabuhan Dowora Rp 9 miliar. Sedangkan Pelabuhan Laut Rum Rp 10 miliar. Dengan demikian, total perbaikan pelabuhan yang bersumber dari DAK sebesar Rp 26 miliar,” jelasnya.
Baca juga:
Dermaga II Pelabuhan Ferry Bastiong Ditutup Sementara
Rute Ferry Tujuan Halmahera Lewat Gita dan Sidangoli
Uji coba ke Gita Berhasil, Warga Minta Jadwal Ferry Tiga Kali Seminggu
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat XXIV Maluku Utara (BPTD), M. Nurhadi, mengaku saat ini pelabuhan penyeberangan alternatif untuk pengalihan sementara Pelabuhan Feri Galala belum ditentukan.
“Karena masih butuh kajian. Tapi intinya Pelabuhan Penyeberangan Feri di Sofifi sudah rusak dan perlu diperbaiki," ucap Nurhadi.
Ia menjelaskan, pada 2020, pihaknya bersama Pemkot Tidore Kepulauan bersama-sama mencari anggaran, dan pada akhirnya diperoleh DAK tersebut. “Tujuannya untuk pelayanan terhadap masyarakat,” tandasnya.
"Tahu sendiri kan kondisinya sudah rusak, makanya dampaknya dengan diperbaiki maka pelabuhan tersebut tidak akan digunakan, dan selama perbaikan harus ditutup," ujarnya.
Selama ditutup, instansi terkait akan menjadwalkan waktu pengerjaannya selama 300 hari. Ada empat perbaikan yang akan dilakukan yakni terminal, jalan, dermaga, dan posisi laut.
"Intinya kalau dilakukan butuh waktu 300 hari tapi pelayanan tidak mungkin ditutup selama 1 tahun, tapi yang intinya yakni yang menuju ke dermaga sandar itu yang harus dipercepat yakni 1-2 bulan pengerjaannya jadi gak mungkin sampai 300 hari," pungkasnya.
Ia bilang, untuk pelayanan Sofifi kemungkinan akan ditutup selama 1-2 bulan, tapi masih disusun jadwalnya terdahulu.
"Alternatifnya akan ke Sidangoli lagi tapi itu masih dikaji lagi karena alasan tidak bisa menjamin keselamatan kapal penyeberangan sandar di Sidangoli," tandasnya.
Komentar