Pemerintahan

Menelusuri Anggaran Studi Banding Bupati Halmahera Barat ke Morotai

Bupati Halmahera Barat, James Uang (kemeja kiri) diapit Bupati Kepulauan Morotai, Benny Laos, dalam kunjungan studi banding Pemerintahan Kabupaten Halmahera Barat di Pulau Morotai. || Foto: Istimewa

Jailolo, Hpost - Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Syahril Abdul Radjak, kepada Halmaherapost.com, Jumat 19 Maret 2021, menolak diwawancara.

"Saya ada tamu," singkat Syahril yang juga menjabat sebagai Pelaksana harian Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemda Halbar.

Sebelumnya, Bupati Halbar, James Uang, bersama sejumlah pimpinan SKPD, para staf, asisten pribadi, anggota DPRD, anak bupati, istri bupati dan wakil bupati, hingga sopir pejabat melakukan kunjungan ke Kabupaten Pulau Morotai.

Agenda studi banding bertemakan 'Diahi' itu hampir melibatkan separuh dari isi pemerintahan. Bahkan, anggota DPRD dari Fraksi NasDem, Herman Josef Moanurak, dalam daftar rombongan ditulis 'wartawan' dan berada di urutan ke 50.

Soal sumber anggaran perjalanan studi banding, Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemda Halbar, Safri Dengo, mengaku tidak tahu berapa totalnya.

"Karena itu perjalanan dinas bupati, jadi anggarannya bersumber dari lintas SKPD," ungkap Safri kepada Halmaherapost.com di ruangannya.

Ditanya apakah anak dan istri kepala daerah juga masuk dalam nomenklatur pembiayaan, Safri memilih diam.

"Sudahlah, nanti saya bertemu Ibu Ema dulu baru ngana (Anda) wawancara dia (Ema)," ucap Safri. Baca juga: Studi Banding ala Bupati Halmahera Barat: Boyong Anak – Istri hingga Sopir

Ema adalah sapaan pendek Chuzaemah Djauhar, Kepala Dinas Komunikasi, Kehumasan Statistik dan Persandian Pemda Halbar.

Kembali ditanya siapa yang berinisiatif memangkas anggaran dari lintas SKPD untuk membiayai perjalanan tersebut, Safri mengelak.

"Karena ini sudah lintas SKPD, jadi biar nanti Ibu Ema yang jawab," tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi, Kehumasan Statistik dan Persandian Pemda Halbar, Chuzaemah Djauhar mengungkapkan hal yang sama.

"Saya tidak tahu berapa besarannya. Karena masing-masing SKPD punya nomenklatur pembiayaan tersendiri," ucap Chuzaemah.

Untuk Diskominfo dan Persandian Pemda Halbar, kata Chuzaemah, menganggarkan sekira Rp 1 juta lebih. "Kalau SKPD lain saya tidak tahu," tandasnya.

Sementara, Sekretaris DPRD Halbar Hadija Sergi, saat ditanya sumber anggaran para legislator untuk perjalanan itu, mengaku sibuk. "Saya selesaikan tugas pokok saya dulu," tandasnya.

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Sahroni A. Hirto, memastikan bahwa kegiatan tersebut menggunakan anggaran daerah.

"Itu bisa dilihat di rancangannya, pasti anggaran daerah itu. Dan kalau itu pakai anggaran daerah, fatal itu," tandasnya.

Karena menurut Sahroni, tidak ada rencana sebelumya dalam pengesahkan APBD 2021. “Jadi pertanyaannya, mereka ke Morotai itu pakai anggaran dari mana,” tandas Sahroni.

Penulis: Red
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga