Ekonomi

Harga Kopra di Halmahera Utara Turun, Ini Penyebabnya

Petani Kopra di Desa Tahafo, Kec Ibu Tengah, Kab. Halmahera Barat, 2018 || Foto Budi Sahabu

Tobelo, Hpost - Sejumlah petani komoditas kopra di Halmahera Utara, Maluku Utara, harus menunda produksi karena harga kopra kini mengalami fluktuatif di pasaran.

Kepala Disperindag Halmahera Utara, Nyoter Koenoe menjelaskan, pekan ini terjadi beberapa fluktuatif harga komoditi, termasuk kopra, yang sejak dua pekan lalu harganya turun sekitar Rp8.000.

"Turunnya harga kopra sekitar 90 persen ini karena dampak pada pasar global, di mana ada permintaan prodak yang tinggi," jelas Nyoter, kepada wartawan, Senin 18 Juli 2022.

Ia bilang, pihaknya berharap harga kopra bisa naik harga kembali menjadi Rp10.000.

Baca Juga:




Diketahui, petani kopra di Halmahera Utara sebelumnya menikmati hasil pendapatan terbilang tinggi, dengan harga berada pada kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000 sekian.

Dengan harga fluktuatif ini, sejumlah pusat pembeli di Halut juga menetapkan harga beli yang rendah, seperti UD Mira Desa Rawajaya, UD Elsadaai Desa Gosoma, Bukit Zaitun Desa Rawajaya, Berkat Lamindo Desa Lina Ino, UD Bersehati Desa Mahia dan UD Sejahtera Desa Lina Ino, menetapkan harga Kopra Rp7.600 ribu.

Sedangkan UD Indomakmur Desa Lina Ino, UD Bersaudara Desa Wosia, Niklon Dukolmo dan Fin Saudha membuka harga Rp 7500. Sementara UD Kanaan Desa Wosia menetapkan Harga Kopra Rp 8.000, sementara UD Idola harganya Rp 7.700.

Penulis: Tim Hpost
Editor: RHH

Baca Juga