Pilkada

Benny-Sarbin Luncurkan 11 Program Pendidikan Menjanjikan untuk Maluku Utara

Benny Laos dan Sarbin Sehe. Foto: Dok Pribadi

Calon Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 4, Benny Laos bersama pasangannya Sarbin Sehe, mengungkapkan 11 program prioritas di bidang pendidikan dalam rangkaian kampanye mereka.

Program-program ini dirancang untuk menjawab tantangan sektor pendidikan yang masih dihadapi oleh Maluku Utara, termasuk rendahnya kualitas angkatan kerja dan keterbatasan akses pendidikan di daerah terpencil.

Benny menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat Maluku Utara.

“Kami ingin memastikan setiap warga Maluku Utara mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas,” ungkap Benny kepada media pada Kamis 9 Oktober 2024.

Program pendidikan menjadi prioritas karena beberapa alasan mendasar. Data menunjukkan bahwa dari total angkatan kerja di Maluku Utara yang mencapai 978.804 orang, mayoritas merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lulusan SD mencapai 32 persen, lulusan SMP 21 persen, sedangkan lulusan SMA hanya 35 persen. Tingginya persentase angkatan kerja berpendidikan rendah ini berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia di daerah ini.

Lebih lanjut, mengutip data dari BPS, angka pengangguran di Maluku Utara lebih banyak disumbangkan oleh lulusan SMA, yang mencapai 68,13 persen. Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka telah menyelesaikan pendidikan menengah, banyak dari mereka yang tidak siap menghadapi dunia kerja. Indeks pendidikan Maluku Utara yang hanya mencapai 69 poin, dengan harapan lama sekolah 13,74 tahun dan rata-rata lama sekolah 9,26 tahun, juga menjadi salah satu alasan penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Kondisi geografis Maluku Utara, yang terdiri dari 64 pulau berpenghuni, menambah tantangan dalam memberikan akses pendidikan yang memadai. Beberapa pulau bahkan tidak memiliki sekolah, sehingga anak-anak di daerah tersebut kehilangan kesempatan untuk bersekolah. Oleh karena itu, program pendidikan yang fokus pada pemerataan akses sangat penting untuk memastikan semua anak mendapatkan pendidikan yang layak.

Benny menekankan bahwa kesejahteraan guru juga menjadi perhatian utama. Masih banyak guru, terutama di daerah terpencil, yang tidak mendapatkan kompensasi yang seimbang. Dominasi guru honorer dalam pengajaran di sekolah turut mempengaruhi kualitas pendidikan. Dengan program peningkatan kesejahteraan dan pemerataan guru, diharapkan dapat menarik dan mempertahankan tenaga pengajar berkualitas.

Baca juga: 

Generasi Z Maluku Utara Mewujudkan Harapan dengan Benny-Sarbin

Benny-Sarbin Berani Jamin Dua Rumah Sakit Umum di Maluku Utara Jadi Gratis

Warga Ternate Bersatu Dukung Husain Alting, Cagub Nomor Urut 1

Di sisi lain, meskipun ada kebijakan pendidikan gratis melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), masih terdapat pungutan yang membebani orang tua siswa, seperti biaya seragam dan komite sekolah. Program yang menawarkan pendidikan gratis dan tanpa pungutan tambahan sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Tingginya angka pernikahan dini, terutama pada perempuan di bawah usia 18 tahun, juga menjadi perhatian. Pendidikan yang lebih baik dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, yang berujung pada pengurangan angka pernikahan dini.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga