Kesehatan

Kurnia, Penderita Benjolan di Ginjal Butuh Uluran Tangan untuk Dirujuk ke Makassar

Ananda Kurinia saat digendong ibunya di RSUD Jailolo, Selasa 21 Januari 2020 || Foto : Ari/Hpost

Jailolo, Hpost - Balita asal Desa Soakonora Kecamatan Jailolo, Kurnia Ramadan Retob (3) yang mengidap penyakit langka sebuah benjolan besar tepat di atas ginjal kini dirawat di RSUD Jailolo yang rencananya dirujuk ke Makassar, namun terkendala anggaran.

Anak laki-laki dari pasangan Rian Amran (30) dan Lasmi Ali (23) ini mengidap penyakit langka ini dari bulan Desember 2019 kemarin.

Menurut ibunya Lasmi Ali saat ditemui di ruang anak RSUD Jailolo Selasa malam 21 Januari 2020, anaknya itu  tidak mengalami gejala-gejala penyakit yang membahayakan. Anaknya dalam kondisi normal namun semenjak Desember tahun kemarin barulah benjolan pada ginjal ini mulai membesar.

Berdasar pantauan media ini pasien menangis dan meringis kesakitan pada perutnya hingga langsung digendong oleh ibunya.

Ia dirawat di RSUD Jailolo semenjak hari Sabtu 18 Januari 2020. "Sebelum masuk Rumah Sakit dari pihak Dinkes Halbar telah datang di rumah," Kata Lasmi.

Sementara itu, ayah dari pasien Rian Amrin menyatakan, pihak dokter RSUD Jailolo dan juga perawat sudah melakukan pemeriksaan tapi hasilnya belum diketahui pasti penyakit yang diderita Kurnia.

”Tapi sebelum itu kami juga sudah melakukan pemeriksaan di salah satu dokter praktek di Ternate dan dari hasil USG keterangan dari dokter sendiri bahwa pasien ini mengidap penyakit dengan benjolan tepat di atas ginjal”. ujarnya

Rian bilang, dokter itu menyarankan pasien dirujuk ke Makassar supaya mendapat penanganan medis yang lebih baik.

"Harapan kami selaku orang tua pasien sendiri jikalau Pemerintah Daerah dalam Hal ini Bupati Halbar kalau ingin membantu agar secepatnya mengambil langkah," harapnya

Selain itu, salah satu keluarga korban Fira Jafar mengungkapkan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Halbar  selalu dampingi pasien semenjak pasien masih di rumah hingga kepengurusan BPJS Kesehatan.

“Dan dari informasi yang kami dapat dari Dinkes juga nanti kalau untuk rujuk ke Makassar soal biaya akomodasi hingga transportasi akan mereka siapkan,” ujar Fira.

Iya juga menyampaikan sampai saat ini juga masyarakat serta organsasi-organisasi masih mengupayakan bantuan dana untuk pasien.

"Dan syukur sampai saat ini cukup banyak juga dari Ormas dan aliansi serta masyarakat ikut terlibat dalam membantu pasien dengan berikan donasi ada juga yang transfer langsung ke rekening dan ada juga yang masih proses penggalangan dana," jelas Fira.

Untuk pengurusan BPJS Kesehatan pasien, tambah Ternate, sampai saat ini belum terealisasi karena semua sudah pakai system online. Jadi diminta untuk percepat tetapi tidak bisa karena harus lewat prosedur langsung dari pusat.

"Cuma ada kebijakan dari pihak BPJS seandainya memang pasien benar-benar tidak bisa ditahan lagi dan harus dirujuk secepatnya maka nantinya mereka akan koordinasi langsung dengan pihak Rumah Sakit di Makassar namun aturan yang berlaku itu cuma tiga hari di Makassar," katanya.

Fira mengaku, pengurusan BPJS dilakukan semenjak kamis kemarin. Data-data semuanya sudah dimasukan, namun pihak BPJS menyampaikan pasien baru bisa terdaftar per 1 Februari 2020.

"Karena mereka bilang semua pakai system aplikasi online jadi untuk sekarang tidak bisa harus ikuti aturannya."

"Jadi saya minta kepada pemerintah Dearah dalam hal ini Bupati agar segera temui keluarga korban supaya langsung tanggulangi masalah ini secepatnya karena mengingat kondisi anak ini tadi malam saja dia tidak bisa tidur karena rasa sakit pada perutnya," pinta Fira.

Sementara itu Direktur RSUD Jailolo Syafrullah Rajilun saat ditemui menuturkan, pasien sudah ditangani sesuai prosedur.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinkes kira-kira dirujuk paling lambat hari Jumat". Pungkasnya

Penulis: Ari
Editor: Red

Baca Juga