Lingkungan

Ratusan Ikan Mati Mendadak di Perairan Halmahera Tengah

Salah satu warga saat mengumpulkan ikan yang mati di pelabuhan Weda, Sabtu 14 Maret 2020 || Foto : Eno/Hpost

Weda, Hpost - Peristiwa ikan mati mendadak kembali terjadi di Maluku Utara. Kali ini di perairan Halmahera Tengah. Ratusan ikan mati yang belum diketahui penyebabnya itu ditemukan di perairan teluk Weda dan teluk Sidanga, pada Sabtu 14 Maret 2020, sore WIT.

Sebelumnya pada Februari 2020 lalu, peristiwa serupa memang terjadi di perairan Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Selatan.

Danpos Polairud Marnit Weda, Bripka Zakir Ahmad, kepada Halmaherapost.com, mengatakan, awalnya mendapat laporan dari warga. Diakuinya, warga yang langsung membawa ikan mati tersebut ke pos Polairud.

“Anggota pos Polairud langsung melakukan penelusuran dengan sisir laut Weda. Ratusan ekor ikan yang mati tersebut hingga kini belum diketahui apa penyebabnya. Untuk saat ini, kami masih melakukan koordinasi dan sudah mengambil sampel ikan serta air limbah kapal (air got),” ujar Bripka Zakir Ahmad.

Zakir bilang, matinya ratusan ekor ikan itu terdapat di dua titik. “Satu titiknya di samping pelabuhan teluk Weda tepat di belakang rumah (toko) Hj Nona desa Fidi Jaya Kecamatan Weda. Sementara, satu titiknya lagi di perairan laut desa Sidanga yang tak jauh juga dari pelabuhan laut teluk Weda,” ungkapnya.

Ia mengaku, fenomena ini menimpa berbagai macam jenis ikan. Mulai dari ikan samandar, tofe (boronan), ikan Tit (anak dolosi), ikan bobara, dan lainnya.

Mengenai peristiwa ini, Polairud Polda Maluku Utara (Malut) Markas Unit (Marnit) Weda masih melakukan penelusuran guna mendapatkan penyebabnya. Namun, kata Zakir, semua ini perlu dukungan masyarakat.

Terpisah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Halmahera Tengah, melalui Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan TPI DKP, Amirudin Safir, mengakui sampai saat ini sudah menerima laporan dari pos Polairud Weda dan akan turun mengecek perairan Weda, lokasi ditemukannya ikan mati mendadak.

Amiruddin mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan mengambil sampel ikan yang mati serta air limbah kapal (air got) untuk disampaikan ke DKP Provinsi Maluku Utara, juga ke pihak terkait lainnya.

“Kami juga belum mengetahui penyebab matinya ikan secara mendadak, kejadian ikan mati mendadak baru pertama kali terjadi di Weda,” tutupnya.

Penulis:

Baca Juga