Lagi, Ternate Alami Inflasi 0,53 Persen

Ternate, Hpost - Berita Resmi Statistik (BRS), yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara (Malut) memperlihatkan, Agustus 2020 Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,98.

Menurut Kepala BPS Provinsi Malut, Atas P. Lubis, inflasi Kota Ternate dipengaruhi adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditi.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Malut dan BPS Kota Ternate, beberapa komoditas yang dominan mengalami kenaikan harga, sehingga menyebabkan inflasi antara lain beberapa jenis ikan segar, emas perhiasan, kangkung dan cabai merah.

Baca juga:

Pemkot Berupaya Tekan Inflasi, Pasokan Sembako Aman hingga Akhir Tahun

Rumah Makan dan Rokok Penyumbang Terbesar Inflasi Kota Ternate

Inflasi Kota Ternate 0,34 Persen

"Inflasi Kota Ternate 0,53 persen atau terjadi kenaikan (IHK) dari 104,43 pada Juli 2020 menjadi 104,98 pada Agustus 2020. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 1,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019-red) 0,49 persen," jelasnya, Senin 5 Oktober 2020.

Sambung Atas P. Lubis, Kota Ternate mengalami inflasi pada lima kelompok pengeluaran, tiga kelompok pengeluaran alami deflasi dan tiga kelompok pengeluaran alami stagnan. Kelompok yang mengalami inflasi antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau 3,13 persen.

Baca juga:

Ekspor Tuna Maluku Utara Menurun

Nilai Ekspor Malut Menurun Drastis di Semester Pertama 2020

Ekspor Maluku Utara Naik di Awal Triwulan I, Impor Turun

Kelompok pakaian dan alas kaki 0,01 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,01 persen. Kelompok kesehatan 0,05 persen dan Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,79 persen.

Kelompok yang mengalami deflasi yaitu Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen. Kelompok transportasi 5,54 persen dan Kelompok pendidikan 1,31 persen.

"Sementara Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks (stagnan-red)," paparnya menandaskan.