Omnibus Law
Mahasiswa di Ternate Minta Pemkot Tunjukkan Bukti Penolakan Omnibus Law

Ternate, Hpost - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Bersama Ternate (KABT), kembali melakukan aksi di depan Kantor Wali Kota Ternate, Selasa 20 Oktober 2020.
Aksi ini merupakan lanjutan, dengan mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate untuk menindaklanjuti pernyataan sikap menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Amatan media ini, aksi dimulai pukul 14.00 WIT dengan titik aksi di depan Kantor Wali Kota Ternate. Selain menyampaikan aspirasi, massa aksi yang tergabung dari sejumlah Universitas yakni Universitas yakni IAIN Ternate, Unkhair Ternate, UMMU Ternate, dan STIKIP Ternate, juga memutar musik dengan beberapa lagu bernada kritikan kepada Pemerintah.
Baca juga:
Aksi Protes Omnibus Law di Ternate Ricuh
Bersikap Bersama Mahasiswa, DPRD Kota Ternate Tolak UU Omnibus Law
Aksi Lanjutan Tolak Omnibus Law, Ratusan Mahasiswa Penuhi Kantor Wali Kota
Salah satu orator dalam aksinya, mendesak Pemkot Ternate dalam hal Burhan Abdurahman selaku Wali Kota Ternate, agar membuktikan sikap penolakannya atas Undang-Undang tersebut.
Menurut massa aksi, pernyataan sikap dari seorang pemimpin daerah, bukan hanya melalui tulisan semata karena itu hanyalah formalitas.
Sehingga massa aksi menuntut adanya sikap bukti dan bukti nyata Pemkot Ternate, dalam menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Baca juga:
Aksi Tolak UU Omnibus Law Dibayar? Itu Konyol
DPRD Ternate Janji Keluarkan Surat Menolak Omnibus Law
Wali Kota Ternate, Sekprov dan DPRD Malut Sepakat Menolak Omnibus Law
"Ini berlaku di 34 Provinsi dan di daerah-daerah lain, sejumlah Kepala Daerah sudah bersikap dalam menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Untuk itu, kami datang kembali guna mendesak Pemkot Ternate agar menunjukan bukti nyata, jangan hanya dengan nyatakan sikap secara tulisan, "ungkap salah satu perwakilan massa aksi.
Dalam aksi ini, massa juga menuntut adanya hering dengan Wali Kota Ternate, namun hingga 30 menit melakukan orasi tidak ada tanggapan dari pihak Pemkot, sehingga massa aksi bergeser menuju Taman Nukila.
Komentar