Perusahaan

PT NHM Diduga Rekrut Tenaga Sekuriti dari Luar Maluku Utara

ILUSTRASI Sekuriti. || Foto: Istimewa

Tobelo, Hpost'Security' begitulah tulisan pada keterangan sebuah dokumen yang diperoleh halmaherapost.com.

Setelah ditelusuri, 14 nama yang terlampir dalam dokumen tersebut adalah karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), yang beroperasi di Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara.

“Dokumen itu yang dorang (mereka – managemen NHM) persoalkan,” ucap Muammar Ternate, mantan pekerja magang di bidang Investigasi Sekuriti, yang sudah diberhentikan PT NHM.

Muammar lalu mengirim foto. Tampak sejumlah pria yang mengenakan pakaian hitam-hitam. “Ini di garda sekuriti. Fotonya diambil pada 30 Januari 2021 sekira pukul 12.36 WIT,” ucap Muammar menjelaskan keterangan foto tersebut.

Baca juga: 

Kritik Bos PT NHM, Peserta Magang di Halmahera Utara Dirumahkan

Alasan Bos PT NHM Akomodir Desa Akelamo Kao jadi Binaan Perusahaan

Muammar menduga, mereka adalah tenaga sekuriti yang direkrut secara diam-diam oleh NHM di luar Malut.

“Tapi foto dan dokumen berisi nama karyawan yang saya kirim ke teman di luar itu, tidak pernah diekspose ke facebook,” katanya.

“Mungkin ada orang di internal perusahaan yang tahu, lalu sampaikan ke pihak managemen, akhirnya perusahaan tahu,” kata Muammar menambahkan.

Dia mengaku, salah satu karyawan di bagian CCTV menyebut bahwa 14 orang tersebut bukan sebagai trainer.

Sebab di antara mereka, ada yang tidak mahir mengoperasikan komputer hingga membuat laporan CCTV. “Ada karyawan di CCTV yang membuktikan langsung,” katanya.

Sayangnya, Kepala Sekuriti PT NHM, Handy Torang, menolak diwawancara soal itu. “Saya tidak ada kapasitas untuk menjawab. Nanti perwakilan dari managemen sendiri,” katanya.

“Kalau mau tanyakan soal itu, langsung ke managemen, bukan ke saya. Karena semua hal yang keluar dari NHM harus ada pernyataan resmi,” ucap Handy menambahkan.

Sementara, Manager Human Resource Departemen (HRD) PT NHM, Safrudin Adam menyebut, 14 orang tersebut adalah teknisi drone.

“Mereka dipakai perusahaan untuk keperluan maintenance kamera udara milik perusahaan,” kata Safrudin kepada halmaherapost.com pertengahan April 2021.

Baca juga: 

Menelusuri ‘Surat Kaleng’ Disnakertrans Maluku Utara kepada PT NHM

Rekomendasi Kepala Desa Lingkar Tambang Sudah Disepakati PT NHM

Ini Hasil RDP DPRD Bersama Disnakertrans Maluku Utara soal NHM

Dikonfirmasi di akhir April 2021, Safrudin bilang, 14 orang tersebut adalah teknisi drone yang langsung di bawah managemen sekuriti.

“Memang mereka dikontrak di luar Malut, artinya orang yang berkompeten toh. Tenaga skill lah begitu,” katanya.

Kembali ditanya bahwa kenapa tidak ditulis saja teknisi drone, lagi-lagi Safrudin menjawab; “mereka di bawah sekuriti, sehingga keterangannya dibuat seperti itu.”

Safrudin bilang, sekuriti di PT NHM adalah sub kontraktor. “Itu Sekutel namanya. Sekutel itu kontraktor yang menangani soal sekuriti,” katanya.

Saat ini, kata dia, jumlah sekuriti di PT NHM kurang lebih sekira 130-an sekian. “Dan saya ingatkan, bahwa dokumen perusahaan seperti itu tidak boleh diekspose keluar,” tandasnya.

“Sekarang saya mau tanya, dia (Muammar) mengekspose dokumen perusahaan keluar dalam kepentingan apa? kirim ke teman lalu menekan ke NHM?,” tanya Safrudin.

Sebab di perusahaan ada perjanjian kerja terkait tindakan disiplin. Salah satunya, karyawan dilarang membocorkan rahasia atau dokumen tanpa izin perusahaan. "Itu sanksinya langsung di-PHK,” tandasnya.

Safrudin bilang, dari jumlah sekira 130-an tenaga sekuriti di PT NHM, kurang lebih 80 persen adalah warga lokal Malut.

Ia bercerita, sebelum NHM diambil alih PT Indotan Halmahera Bangkit, saat itu tenaga sekuriti bakal dikurangi hingga 60 orang sekian.

“Nasional semua sudah di-PHK. Dan saat itu kita lihat tenaga lokal juga ternyata masih kelebihan, sehingga waktu itu rencananya mau dikurangi lagi,” katanya.

Namun setelah diambil alih PT Indotan, Presiden Direktur PT NHM Haji Robert Nitiyudo Wachjo meminta agar tidak ada pemecatan, khususnya tenaga sekuriti.

“Pak haji bilang semua harus dipekerjakan. Luar biasa itu. Jadi walaupun di data itu tertulis securiti, mereka itu adalah teknisi drone,” pungkasnya.

Baca juga: 

Serikat Pekerja NHM: Muammar Diberhentikan karena Pelanggaran Berat

Serikat Pekerja Maluku Utara: NHM Tidak Paham Aturan

Sekadar informasi, Muammar dikabarkan diberhentikan lantaran mengunggah tulisan di akun media sosial facebook.

Tulisan tersebut, kata Muammar, sebagai bentuk sikap protes terhadap pernyataan Haji Robert terhadap warga Akelamo Kao, lewat rekaman suara yang diterimanya.

Namun pihak perusahaan menilai, perbuatan itu melanggar perjanjian kerja. Karena membuat pernyataan tanpa izin perusahaan adalah hal yang dilarang.

Namun belakangan, pihak managemen mengungkapkan bahwa, Muammar diberhentikan karena sudah 2 kali membuat kesalahan. Salah satunya mengekspose keluar dokumen perusahaan.

Penulis: Nurkholis Lamaau
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga