Demonstrasi

Begini Cara Aparat Amankan Pendemo Kenaikan Harga BBM di Ternate

Salah satu massa aksi diamankan sejumlah aparat kepolisian saat aksi kenaikan BBM di Ternate. Foto: Istimewa

Ternate, Hpost – Seorang massa aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) atas nama Amar diamankan aparat Kepolisian Resor (Polres) Ternate saat demo kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Ternate, Maluku Utara, Kamis 7 April 2022.

Dalam aksi tersebut tergabung dari sejumlah elemen gerakan di antaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Berdasarkan pantauan Halmaherapost.com, aksi yang berpusat di depan Landmark Ternate itu awalnya berlangsung aman. Massa aksi dengan sejumlah perlengkapan seperti megafon, bendera dan spanduk membentuk barisan panjang di badan jalan.

Baca:

Mangrove Tercemar, DLH Hentikan Aktivitas Blok III PT ASM di Pulau Gebe

Dua Kali Perairan Kampung Nelayan di Ternate Tercemar BBM dari Pertamina

Belum Tuntas di Kejaksaan, Giliran Pemkot Ternate ‘Bautang’ Ratusan Juta

Berselang beberapa menit kemudian, aparat keamanan naik pitam karena menganggap massa aksi mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas. Sehingga, aksi saling dorong pun mulai terjadi.

Para aparat terlihat berusaha mendorong massa aksi ke sisi timur supaya tidak mengganggu arus lalu lintas. Namun, saat aksi saling dorong terus terjadi, membuat situasi semakin tak terkendali. Aksi saling pukul antara aparat dengan massa pun terjadi.

Ketua PMII Cabang Ternate, Alfian M. Ali yang juga selaku koordinator lapangan (Korlap) pun sempat terkena pukulan beberapa kali, karena dianggap melakukan perlawanan.

Aksi sejumlah elemen gerakan di Ternate menyoroti terkait kenaikan harga BBM. Foto: Dok. PMII Ternate

Namun, Alfian membela diri dan menyatakan kalau dirinya bukan melawan melainkan sedang berusaha menenangkan massa aksi karena bertanggung jawab sebagai Korlap.

Saat Alfian dipukuli, Amar dengan tidak sengaja sehingga megafon yang dipegangnya membentur seorang anggota polisi hingga pecah. Aparat pun mengambil tindakan keras dengan menarik hingga memukulnya. Sehingga, aksi tarik menarik antara aparat dengan massa pun terjadi.

Amar pun berhasil diamankan sejumlah aparat dalam kondisi badan telanjang. Ia kemudian dimasukkan ke dalam mobil minibus (bukan mobil dinas kepolisian) dari bagian belakang, kemudian langsung dibawa ke Polres Ternate.

Terpisah, Kasi Humas Polres Ternate, Ipda Wahyuddin ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa saat unjuk rasa satu orang mahasiswa diamankan ke Polres Ternate. Namun yang bersangkutan kini telah dibebaskan setelah diberikan pembinaan.

"Polres Ternate mengamankan oknum mahasiswa ke Polres Ternate, setelah beberapa perwakilan dari mahasiswa bertemu dengan Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo, dan sudah diberikan pembinaan, maka oknum tersebut sudah dipulangkan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, dalam aksi yang meyoroti kenaikan harga BBM dan harga minyak goreng tersebut terdapat 2 orang diamankan, selain Amar. Namun, satu lainnya diketahui bukan massa aksi. Keduanya kini sudah dibebaskan.

Penulis: Tim
Editor: Redaksi

Baca Juga