Kesehatan

Tahun 2022, Kasus TBC di Morotai Meningkat, Kecamatan Ini Paling Banyak

Kabid P2P Dinkes Morotai, Syahrir ID Adam. Foto: Irjan TS

Morotai – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pulau Morotai, Maluku Utara mencatat kasus TBC atau Tuberkulosis di tahun 2022 mengalami peningkatan, dibandingkan 2021 yang hanya terdapat 95 Kasus.

"Untuk kasus TBC tahun 2021 itu ada 95 kasus, kemudian ditahun 2022 kasus TBC ada  100 orang," ungkap Syahrir ID. Adam, Kabid P2P Dinkes Morotai, pada Senin 30 Januari 2023.

Menurutnya, penyakit tersebut bisa mengalami peningkatan, karena adanya penularan lewat udara.

Baca:

Kumpul Batu, Nelayan di Ternate Temukan Jasad Bayi yang Sudah Membusuk

Polairud Polda Maluku Utara Akan Periksa KM Gerbang Rahmat

"Ketika seorang pendetarita TBC dia bersin atau batuk maka secara otomatis kuman TBC itu akan tertular atau melayang-layang ke udara dan dihirup oleh orang disekitarnya," ujarnya.

Ia bilang, meski penularan itu melalui udara, namun hal tersebut tergantung pada imun seseorang.

"Tapi bukan berarti orang yang terpapar itu akan positif, tergantung imunnya, kalau imun kuat maka dengan sendirinya kuman TBC yang masuk tadi akan berlahan-lahan mati," akunya.

Pihaknya, kata dia, telah siap untuk melakukan pengobatan bagi orang yang terpapar TBC.

"Jadi, pengobatannya bentuk paket ada kategorinya, kategori satu dan kategori dua," katanya.

Sekadar diketahui, untuk penyebaran TBC, paling banyak di Kecamatan Morotai Selatan. Karena, jumlah penduduk lebih banyak dari kecamatan lain.

"Jadi, jumlahnya paling banyak di selatan," pungkasnya.

Penulis: M. Rasai
Editor: Redaksi

Baca Juga