Opini
Depresiasi Toleransi Al Zaytun

Itulah sebabnya, shalat Idulfitri hanya dapat dilakukan oleh umat Islam, tidak dengan umat agama lain. Jika benar bahwa ada umat agama lain yang turut melaksanakan shalat Idulfitri di pondok pesantren Al Zaytun, maka ini dapat mencederai makna QS Al-Kafirun ayat 6. Adapun mengenai barisan shalat laki-laki yang digabungkan, ini pun memiliki interpretasi yang beragam. Poinnya adalah pelaksanaan shalat tetap dilaksanakan tanpa menodai perintah shalat yang termaktub dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Kontroversi selanjutnya yang cukup menggemparkan umat Islam yaitu pengucapan salam "havenu shalom aleichim". Jika hal ini dipermasalahkan, lalu bagaimana dengan pengucapan salam resmi di negeri ini seperti "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, shalom, om swastiastu namo budhaya, salam kebajikan", bukankah secara esensi memiliki makna yang sama? Maka dari itu, kita sebagai umat Islam dituntut lebih memikirkan hal yang pokok dan substansial serta tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak berdasar.
Dalam menanggapi kontroversi-kontroversi tersebut, sangat penting untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dan memperhatikan konteks dan keseluruhan ajaran Islam. Islam mengajarkan kita untuk mengedepankan toleransi dan saling menghormati antara umat beragama. Namun, dalam menjaga integritas agama, tetaplah berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan ajaran Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Komentar