Politik Uang

Survey: Mayoritas Warga Ternate Tolak Politik Uang!

Survei terbaru Litbang Halmahera Post, yang digelar pada 10–20 November 2024, mengungkap dinamika sikap masyarakat Ternate terkait politik uang menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2024.

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden, yakni 74,9%, menolak menerima uang dari kandidat. Namun, 25,1% lainnya masih terlibat dalam praktik transaksional, baik secara langsung maupun tersirat.

Secara rinci, 13,9% responden mengaku akan menerima uang dan memilih kandidat yang memberikannya. Sementara itu, 10,3% menyatakan akan tetap memilih sesuai hati nurani meski menerima uang. Hanya 0,9% yang memilih berdasarkan siapa yang memberikan uang paling banyak.

“Angka 74,9% ini adalah sinyal positif meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilu yang bersih. Tetapi, keberadaan 25,1% lainnya menunjukkan tantangan serius dalam membangun demokrasi yang bebas dari praktik kotor,” jelas Jufri Abubakar, Direktur Litbang Halmahera Post, 23 November 2024.

Jufri juga menyoroti perlunya edukasi politik yang lebih masif. “Praktik politik uang tidak boleh dilihat sebagai ‘tradisi’ atau hal lumrah. Ini adalah momok yang merusak integritas demokrasi,” tegasnya.

Temuan ini menjadi peringatan bagi para kandidat dan penyelenggara pemilu untuk lebih serius menangani isu ini. Pilwakot Ternate 2024 bukan sekadar ajang memilih pemimpin, tetapi juga ujian terhadap komitmen masyarakat dan aktor politik dalam menjaga demokrasi yang bermartabat.

Dengan mayoritas warga yang menolak politik uang, harapan bagi pemilu yang lebih bersih tetap besar. Namun, upaya untuk mengatasi 25,1% responden yang masih terjebak dalam praktik transaksional membutuhkan kerja sama berbagai pihak, dari pemerintah, masyarakat, hingga kandidat itu sendiri.

"Kerja Bawaslu perlu diperketat jelang hari pencoblosan, terutama masa tenang Pilkada," kata Jufri.

Survei yang dilakukan melibatkan 700 responden dari seluruh kecamatan di Kota Ternate. Metode multi-stage random sampling digunakan untuk memastikan representasi yang akurat, dengan margin of error sebesar ±3,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Proporsi responden terdiri dari 50% laki-laki dan 50% perempuan.

Penulis: Firjal Usdek
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga