Pilkada Serentak

MONAS Janjikan Halmahera Timur Lebih Baik, Tangguh dan Berdaya Saing

Moh. Abdu Nasar dan Azis Ajarat, paslon Bupati dan Wakil Bupati Kab. Haltim.

Maba, Hpost - "Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Halmahera Timur yang Lebih Baik, Tangguh dan Berdaya Saing". Kalimat visi tersebut dikumandangkan, Paslon nomor urut 3, Moh. Abdu Nasar dan Azis Ajarat (MONAS), pada Pilkada Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) 2020.

Visi tersebut digagas dengan mencermati kondisi objektif, Kabupaten Haltim saat ini. Moh. Abdu Nasar memaparkan, untuk menjaga kesinambungan pembangunan daerah, visi dan misi mengacu pada dokumen perencanaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Rencana yang dirumuskan dalam visi dan misi, mencerminkan urgensi permasalahan pokok yang hendak diselesaikan dalam tugas pokok, urusan pemerintahan.

"Permasalahan pokok tersebut terutama dalam kaitan dengan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing daerah. Permasalahan pokok tersebut, memiliki keterkaitan secara utuh dan berkesinambungan dari periode pembangunan sebelumnya dan ke periode pembangunan berikutnya.

Selain itu, rencana yang dirumuskan juga mempertimbangkan isu-isu yang berkembang pada lingkungan strategis di Haltim," tutur Abdu.

Selain mengacu pada RPJPD sebagai panduan, kondisi umum daerah sebagai hasil dan dampak dari pelaksanaan pembangunan selama ini juga menjadi referensi utama, dalam menentukan visi dan misi Calon Kepala Daerah (Cakada).

"Secara umum, pembangunan di Haltim telah berjalan diatas koridor yang sesuai. Namun belum mampu menjawab permasalahan, secara komprehensif sehingga dampaknya secara langsung bagi masyarakat belum dapat dirasakan.

Hal ini dapat dilihat, pada tiga indikator utama mengevaluasi pembangunan yakni tingkat kemiskinan, indeks ketimpangan (indeks gini), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," kata Abdi yang diusung Partai PDI-P, Partai Gerindra dan Partai Garuda itu.

Dijelaskan, IPM Kabupaten Haltim periode 2015 hingga 2019 mengalami peningkatan nilai, dan posisi relatif tetapi masih di bawah rata-rata Provinsi Maluku Utara.

Pada 2015, IPM Kabupaten Haltim sebesar 63,99 dan Provinsi Maluku Utara sebesar 65,91. Tahun 2016 IPM sebesar 64,92 dan Provinsi Maluku Utara sebesar 66,63. Tahun 2017 IPM sebesar 65,77 dan Provinsi Maluku Utara sebesar 67,20.

Tahun 2018 IPM sebesar 66,20 dan Provinsi Maluku Utara sebesar 67,76. Tahun 2019, IPM sebesar 66,74 dan Provinsi Maluku Utara sebesar 68,70. Yang mana, angkat tersebut relatif baik.

Sementara, indeks gini di Kabupaten Haltim antara tahun 2017 berkisar antara 0,24. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa, pertambangan di Kabupaten Haltim sempat menjadi primadona ekonomi, selama beberapa tahun hingga harus berakhir 2014.

Yang dalam realitanya, telah melahirkan sejumlah isu baru, hilangnya lapangan pekerjaan di sektor tambang secara signifikan. Serta dampak negatif bagi lingkungan, yang mengakibatkan kerugian bagi sektor perikanan dan munculnya persoalan kesehatan.

Sedangkan angka kemiskinan Kabupaten Haltim, selama periode 2015 hingga 2019 terus mengalami peningkatan.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

Baca Juga