Pahlawan Nasional
Deklarasi Banau Sebagai Pahlawan Nasional
Jailolo, Hpost - Banau Institute 1914 menggelar dialog sekaligus deklarasi Banau sebagai Pahlawan Nasional di Aula Bidadari Kantor Bupati, Selasa, 30 Maret 2021.
Dialog yang bertemakan "Banau Jejak Juang Perang Jailolo 1914" ini dipandu oleh M Idhar Bakri bersama lima narasumber lainnya.
Mereka di antaranya Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhammad, dan sejumlah dosen Unkhair serta peneliti Yayasan The Tebings, yakni Andi Sumar Karman, Irfan Ahmad, Safrudin Abdurahman, dan Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum.
Presidium Banau Institute 1914, Fahmi Albaar, mengatakan perjuangan Kapita Banau sederajat dengan pahlawan-pahlawan nasional lainnya sehingga Kapita Banau layak diusulkan.
"Insyaallah dengan perjuangan ini kita bisa mengangkat Kapita Banau sebagai pahlawan Nasional," ungkap Fahmi.
Dia meminta kepada Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad, agar segera membentuk Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk segera menyusun naskah perjuangan Kapita Banau.
"Ucapan terima kasih kepada dosen Unkhair sekaligus sebagai Tim Peneliti The Tebings yang sempat hadir di kegiatan ini. Kemudian pemerintah daerah yang sudah memberikan dukungan untuk mendorong dan mengusul Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional," katanya.
Ketua TP2GD Maluku Utara serta pengkaji persyaratan CPN peneliti Yayasan The Tebings, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, mengatakan, di masa pemerintahan James Uang dan Djufri Muhamad yang ia lihat di media cetak maupun online sangat mendukung Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional.
"Kami Tim Peneliti dan Tim Pengkaji senantiasa akan membantu untuk menaskahi perjuangan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional," kata Ridha.
Ia berharap, usulan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional butuh kerja sama yang baik dari semua pihak.
"Saya pastikan ketika kita sama-sama bekerja untuk mencetuskan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional insyaallah pasti dimudahkan," ujarnya.
"Kami berencana 6 April 2021 ini, kita akan usulkan dokumen naskah perjuangan Kapita Banau sampai dengan selesai untuk proses tahap satu dan saya ajak teman-teman sekalian agar senantiasa bisa bekerja sama sehingga semua dapat berjalan dengan baik, serta meminta dukungan pemerintah untuk mendukung dalam penyusunan naskah perjuangan Kapita Banau sehingga semua berjalan sesuai yang kita harapkan," sambungnya.
Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad, dalam kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada Banau Institute 1914.
"Kesadaran kita akan hal ini akan menjadikan kita sadar tentang identitas dan jati diri kita terhadap bangsa. Maka tak heran jika pendiri bangsa ini Presiden Ir. Soekarno berkata jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sebab, jika kita sekali saja melupakan sejarah maka kita dipastikan akan terombang-ambing disebabkan kita telah kehilangan jati diri sebagai bangsa," paparnya.
Ia menjelaskan, sepak terjang bagi para pendahulu adalah untuk memperjuangkan dan membela daerah. Salah satunya adalah Kapita Banau yang menjadi pemimpin dalam perang Jailolo atau Rogu Lamo tahun 1914.
"Banau dan segenap pasukannya pada saat itu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para penjajah. Hal ini sangatlah wajar sebab perlawanan Banau memang didasari atas penindasan pihak penjajah kepada masyarakat dalam bentuk pungutan paja. Maka dari sinilah perlawanan dimulai hingga akhirnya perjuangan itu terbayar dengan Banau dieksekusi di tiang gantung," tuturnya.
Ia mengatakan, perjuangan Banau yang sedemikian hebat harus mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat Halbar, sebagai wujud apresiasi kita terhadap jasa Banau dalam melawan penjajah.
Usai pembukaan dialog dan deklarasi dilanjutkan dengan penyerahan naskah Biografi Perjuangan Banau serta penyerahan kaos Institute Banau dari Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, kepada Wakil Bupati Halbar Djufri Muhammad.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan petisi dukungan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional oleh Wakil Bupati diikuti Forkopimda dan seluruh ahli waris.
Komentar