Perkara
Gadis Remaja di Halmahera Timur Diperkosa Mantan Kades hingga Hamil

Maba, Hpost – Gadis remaja di Halmahera Timur, Maluku Utara, diduga diperkosa oleh seorang mantan kepala desa hingga hamil dan kini sudah melahirkan.
Dari dugaan itu, pelaku SL dilaporkan ke Polres Halmahera Timur dengan nomor laporan: LP/02/01/2022 Reskrim tertanggal 20 Januari 2022 dengan kasus dugaan persetubuhan anak di bawah umur.
Keluarga korban, Jhon (44), kepada wartawan mengatakan, dugaan pemerkosaan itu dilakukan SL sejak tahun 2018. Saat itu, korban masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Dilakukan (dugaan pemerkosaan) sekira tahun 2018 ketika adik saya itu masih SMP kelas 2," ungkap Jhon di Ternate, Rabu 16 Februari 2022.
Jhon menyebut, modus yang dilakukan pelaku yakni dengan cara membujuk menggunakan uang dan sudah dilakukan berulang-kali di beberapa tempat yang berbeda. Hingga kini, korban memasuki masa gadis dan melahirkan.
"Korban bilang bahwa dia dibujuk dengan uang. Terus ada beberapa tempat yang dia lakukan yang pertama di penginapan Tobelo, yang kedua penginapan Buli, terus dia melakukan itu berulang-ulang kali sampai pada masuk korban masuk di Kelas ll SMA," katanya.
Jhon mengatakan korban kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya lantaran sudah hamil.
"Saat ini, dia (korban) tidak bisa melanjutkan sekolah karena dia hamil," kata Jhon.
Pelaku kasus ini terungkap setelah Arianto Raja, seorang guru yang merupakan kakak korban melaporkan ke Polres dan dilakukan penyelidikan oleh penyidik, disitulah terungkap identitas pelaku saat dimintai keterangan.
Untuk itu, dirinya mewakili pihak keluarga meminta ke aparat penegak hukum yang sedang menangani kasus ini agar secepatnya mencari pelaku dan menahannya, sebab saat ini pelaku belum juga ditahan.
"Jadi kami dari pihak keluarga sangat menyesalkan ini dan harus diproses," pinta Jhon.
Baca Lagi:
Wali Kota Ternate Kalah dari Risval di PTUN, Begini Respon Pemkot
Tak Hanya Ikan, Kelurahan Jambula Bakal Dibudidaya Udang
Ini Penyebab Rendahnya Kualitas Pembangunan Infrastruktur di Maluku Utara
Jhon bilang, saat ini keluarga tidak mengetahui keberadaan korban karena korban menghilang, pihak keluarga menduga korban diculik.
“Korban lalu menghilang dan diduga sengaja diculik, sampai saat ini belum diketahui keberadaannya,” pungkasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Halmahera Timur, Iptu Abu Zubair Latupono, dikonfirmasi terpisah membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan dalam kasus tersebut.
“Kasus itu sedang dilakukan penyelidikan, dan penyidik sudah memintai keterangan sejumlah orang (saksi),” pungkasnya.
Komentar