Covid Halbar

Dijemput Keluarga, Dua Pasien Positif Dikarantina di Rumah Kosong

Pasien positif baju putih saat dijemput oleh keluarga di Rusun Acango, Kamis 14 Mei 2020 kemarin || Foto: Istimewa

Jailolo, Hpost - Setelah dijemput oleh pihak keluarga dari tempat karantina di rumah susun Desa Acango, pada Kamis 14 Mei kemarin, dua warga desa Payo Tengah (Pateng), yakni positif covid-19 akhirnya dikarantina di Rumah Kosong. Hal itu dilakukan karena, pelayanan dirusun dinilai tak laik.

Kedua pasien itu adalah FS (18) dan MF (20) yang masih tercatat sebagai pelajar dengan riwayat perjalanan dari Bogor. Mereka ditempatkan dalam sebuah rumah kosong di Desa Pateng guna menjalani karantina, di bawah pengawasan ketat tim relawan Gugus Tugas Covid-19 desa.

Kades Pateng, Kader Hi. Hasyim kepada Halmaherapost.com, Jumat 15 Mei 2020, malam mengaku, kedua dalam kondisi sehat. Kebutuhan mereka selalu dipenuhi oleh tim relawan Desa, untuk mencegah kontak erat dengan pihak keluarga ataupun warga.

Warga, menurut dia, tidak mau menyerahkan kedua warganya tersebut ke Gugus Tugas Kabupaten apabila tidak ada penjelasan resmi dari Sekda Syahril Abdul Radjak serta Kadinkes Rosfintje Kalengit.

"Keinginan warga agar Sekda dan Kadinkes yang turun langsung berikan penjelasan.Kemarin warga memilih jemput keduanya, lantaran pelayanan juga tidak maksimal. Bayangkan baik makanan hingga obat-obatan berupa vitamin ditanggung pihak keluarga, sehingga mereka berani mengambil langkah menjemput kedua warganya tersebut," sesalnya.

"Seandainya di rusun kalau pelayanannya bagus maka tidak apa-apa tapi kasihan warga kami ini ketika masih dirusun makan juga setengah mati.”

Kader menyesalkan sikap Pemkab yang terkesan diskriminatif terhadap warga Pateng, terutama penyaluran bantuan yang belum memadai. Sementara dari hasil rapid test, sekitar 30 warganya dinyatakan reaktif.

"Mestinya ada perhatian khusus bagi warga Pateng melalui penyaluran bantuan yang maksimal jangan disamakan dengan desa lain, apalagi hasil rapid test dinyatakan sekitar 30 warga yang reaktif," bebernya.

Kader memastikan kondisi desa Pateng masih normal. Aktifitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa dan belum diberlakuan pembatasan jam malam.

Pelayanan pemkab Halbar melalui Tim Satgus Covid-19 juga turut menuai sorotan anggota tim pengawasan satgus Covid-19 DPRD Halbar, Asdian Taluke bersama rekannya Ibnu Saud Kadim yang juga anggota komisi III.

Kepada wartawan dikantor DPRD usai melakukan pemantauan di rumah susun, Jumat tadi mengaku, keberadaan rusun bahkan dinilai tidak laik. Kondisi di dalam rusun yang dibiarkan jorok, terutama kamar mandi.

Selain itu tidak ada pemisahan antara warga berstatus OTG, ODP maupun PDP yang dibiarkan berbaur di lokasi karantina.

"Pelayanan mestinya lebih dioptimalkan lagi sehingga warga yang menjalani karantina juga nyaman dan betah, jangan orang yang jalani karantina tidak sakit menjadi sakit,"cetusnya.

Keberadaan rusun yang dijadikan sebagai lokasi karantina sejak Jumat tadi juga kosong dan tidak ada lagi pasca aksi protes yang dilakukan oleh warga pateng.

"Terakhir dari hasil pemantauan tadi sore, ada satu warga Loloda yang juga memilih pulang, setelah dinyatakan negatif," cetusnya.

Penulis: Ari
Editor: Firjal

Baca Juga