Banjir
DPRD Sebut Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Melucu Soal Banjir di Kawasan PT IWIP
Weda, Hpost - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Tengah menyebut alasan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara, Fachrudin Tukuboya sangat lucu.
Seperti dilansir Malutpost.id, Selasa 6 Oktober 2020, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara (Malut) belum lama ini melakukan evaluasi penyebab banjir di kawasan industri PT. IWIP, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). Hasilnya, DLH berkesimpulan, banjir tersebut disebabkan fenomena alam.
Kepala DLH Malut, Fahrudin Tukuboya menjelaskan, pihaknya sudah turun le lokasi terjadinya banjir untuk melakukan evaluasi. Kesimpulan DLH kata Fahrudin, mengacu pada bukti perkiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang ditunjukkan PT. IWIP bahwa pada 15-17 Agustus terjadi peningkatan air hujan yang cukup tinggi.
Fahrudin lantas membenarkan, penjelasan pihak PT. IWIP. Bahwa saat itu terjadi curah hujan dengan intensitas cukup tinggi. Pihaknya juga telah mengambil data-data tersebut. "Kalau ada hal lain soal dokumen lingkungan, itu terkait pengalihan aliran sungai yang memang saat ini tengah proses pembangunan waduk penahan kapasitas air," tuturnya.
Baca Juga:
Sungai Meluap, Kawasan PT IWIP Tersulap Jadi Kolam
Ini Penyebab Banjir di Weda, PT IWIP Diminta Bertanggungjawab
Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah, Munadi Kilkoda kepada Halmaherapost.com, Rabu 7 Oktober 2020 mengatakan komentar yang dilontarkan oleh Kepala DLH ini kelihatan dirinya tidak melakukan penyelidikan terhadap kasus banjir kemarin.
"Masa curah hujan dijadikan penyebab banjir. Kelihatan lucu," jelasnya.
Menurut Ketua Fraksi NasDem Gerakan Rakyat ini, intensitas hujan itu tinggi sekalipun, tapi kalau daya dukung dan daya tampung lingkungan itu masih kuat, tidak akan banjir sebesar itu.
Karena curah hujan sebesar itu bukan kali pertama, dan sebelumnya tidak pernah terjadi kasus seperti itu.
Baca Juga:
Markas Polisi Dibangun di Kawasan PT IWIP, Lindungi Perusahaan?
Misteri Kematian Karyawan PT IWIP Mulai Terungkap
Wagub Maluku Utara Minta PT IWIP Segera Lakukan Normalisasi Aliran Sungai
"Dia rupanya tidak tau kalau tutupan lahan-lahan sebagai daerah resapan air berkurang, apalagi hutan sebagai penangkal banjir juga hilang karena alih fungsi yang dilakukan untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur lain," cetusnya.
Masih menurut Ketua AMAN Malut ini, pihak DLH Provinsi Malut juga kayaknya tidak tahu bahwa banyak aliran air yang harus terhalangi dan kehilangan fungsi karena kepentingan pembangunan industri.
"Saya berharap mereka berkata jujur bahwa mereka tidak serius menangani masalah ini. Sehingga hujan yang disalahkan.”
"Hal lain menurut saya, DLH ini sebaiknya punya sensitivitas terhadap masalah seperti ini. Kalau mau jujur selama ini mereka tidak pro aktif kok dengan masalah-masalah lingkungan yang timbul akibat aktivitas pertambangan. Berapa kali kejadian kan kita tidak lihat mereka," tutupnya.
Komentar