Hukum dan Kriminal
Demo di Mabes Polri Minta Kapolda dan Kapolres Halmahera Tengah Dicopot
Jakarta, Hpost - Sejumlah mahasiswa Maluku Utara yang tergabung dalam Front Peduli Kemanusian menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri, di jalan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Aksi yang berlangsung Senin 25 Oktober 2021 tersebut, massa meminta agar Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo mencopot Irjen Pol Risyapudin Nursin dan AKBP Nico A. Setiawan dari jabatan Kapolda Maluku Utara dan Kapolres Halmahera Tengah.
Permintaan tersebut lantaran mereka menilai Polisi terkesan lamban dalam penanganan kasus pembunuhan kali Gowonle dan kasus pemerkosaan remaja berinisial NU (18), yang telah meninggal dunia pada 16 Oktober 2021 lalu.
Salah satu massa aksi, Hamdan Chalil, menyebutkan Polres Halmahera Tengah belum menunjukkan keseriusan dalam penanganan dua kasus kemanusiaan tersebut.
Baca Juga:
“Kita bisa lihat lambannya penanganan kasus kemanusiaan yang ditangani Polres Halteng. Pertama, kasus pembunuhan kali Gowonle yang tercatat sudah delapan bulan belum saja diungkap pelakunya. padahal, tahap-tahap seperti, reka ulang kejadian, utopsi dari tim forensik, meminta keterangan saksi sudah di laksanakan. Kelambanan penanganan yang sama juga terjadi dalam kasus pemerkosaan,” kata hamdan, melalui rilis tertulis yang diterima Halmaherapost.com.
Hamdan bilang, langkah penanganan kasus yang lambat itu menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat Halmahera Tengah terhadap institusi kepolisian.
“Rasa kepercayaan kami hilang kepada lembaga yang sebagai pengayom dan pelindung untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat itu,” ucapnya.
Sementara itu, Kordinator Aksi, Ibnu menegaskan penanganan kasus oleh Polres Halteng dan Polda Malut menunjukkan marwah keadilan dan kebenaran belum dijamin. “Untuk itu, kami meminta Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo untuk memberhentikan saja Kapolres Halteng dan Kapolda Malut,” pungkasnya.
Komentar